Loading image
17 Maret 2024

Cara Meminum Obat Saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Cara Meminum Obat Saat Berpuasa di Bulan Ramadan

 

Ramadan adalah bulan suci di mana umat Islam wajib berpuasa. Kesehatan yang baik selama berpuasa merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Umat ​​Islam yang menderita suatu penyakit dan rutin berobat pasti akan mengalami perubahan atau penyesuaian waktu minum obatnya, asalkan penyakitnya terkontrol dengan baik dan bisa berpuasa.

Selanjutnya, Anda perlu mengetahui obat yang tidak membatalkan puasa, penggunaan obat saat puasa, dan menguasai cara minum obat yang benar saat puasa.

 

Obat yang tidak membatalkan puasa yaitu : dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut (Oral)  dan masuk saluran cerna

1.     Obat yang di absorpsi melalui kulit ( Salep, Krim, Plester)

2.     Obat yang diselipkan dibawah lidah (seperti isosorbide dan nitrogliserin)

3.     Obat-obat yang disuntikan baik melalui kulit, otot,sendi, dan vena, kecuali pemberian makanan melalui intravena

4.     Obat Tetes mata atau telinga

5.     Obat kumur, sejauh tidak tertelan

6.     Obat asma berbentuk inhaler

7.     Pemberian gas oksigen dan anastesi

8.     Obat yang digunakan melalui rektal, seperti suppositoria

 

Selama bulan Ramadhan, kebiasaan makan dan minum berubah dan waktu luang minum obat berubah dari 24 jam menjadi hanya 10 setengah jam.

 

Bagaimana saya harus meminum obat untuk mengoptimalkan efektivitas pengobatan?

Penggunaan obat sebelum dan sesudah makan di saat bulan Puasa

1.     Sebelum Makan
Jika obat harus diminum sebelum makan, berarti sekitar 30 menit sebelum makan sahur atau makan malam/makan besar.

2.     Sesudah Makan
Setelah makan artinya, kondisi lambung berisi makanan, kira-kira 5 –10 menit setelah makan besar.

3.     Jika ada obat yang harus diminum tengah malam sesudah makan
Sebelum meminum obat perut dapat diisi dahulu dengan biskuit sebelum minum obat. Perubahan jadwal waktu minum obat saat puasa dan dosis obat mungkin dapat mempengaruhi efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah jadwal minum obat, Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda

 

Penggunaan obat pada saat puasa yang diminum 1-2 kali sehari

ü  1 X 1 : Obat yang diminum satu kali sehari tidak ada perbedaan ketika
digunakan saat puasa, dapat digunakan saat malam hari atau lagi hari saat
sahur

ü  2 X 1 : Obat yang digunakan dua kali sehari, disarankan untuk diminum pada saat sahur dan saat berbuka

ü  Jika ternyata obat perlu diminum 3 atau bahkan 4 kali sehari ,

a)     Pada hari biasa artinya obat diminum tiap 8 jam atau 6 jam (Misal antibiotik). Hal ini tidak memungkinkan pada saat berpuasa.
Solusinya : obat di ganti sediaan yang melepaskan perlahan lahan atau diganti obat jenis lain yang memiliki khasiat sama namun bekerja panjang.

b)     Jika tidak bisa diganti, maka penggunaannya adalah dari waktu buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama.
Penyesuaian Cara Minum Obat saat Puasa

Informasi beberapa obat:

 

1.     Obat antihipertensi

Saat ini banyak obat antihipertensi yang diformulasikan untuk penggunaan sekali sehari. Jika dokter telah meresepkan obat antihipertensi tersebut, Anda disarankan untuk meminumnya saat sahur agar tekanan darah Anda dapat terkontrol saat beraktivitas di siang hari.

2.     Obat Anti Maag

ü  Jika dokter meresepkan obat yang hanya digunakan sekali sehari (misalnya  Golongan obat PPI seperti omeprazole,sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur.

ü  Obat maag, seperti ranitidine, yang biasanya diberikan dua kali sehari, sebaiknya dipilih pada malam hari sebelum tidur dan saat sahur. Hal ini karena asam lambung mencapai puncaknya pada dini hari. Oleh karena itu, sebaiknya diminum pada malam hari untuk mencegah peningkatan asam lambung yang berlebihan.

3.     Obat Antidiabetes

ü  Obat antidiabetes yang hanya boleh diminum satu kali sehari, seperti glimepiride, glibenclamide, dan glipizide, sebaiknya digunakan pada berbuka puasa untuk mengontrol kadar gula darah. karena kadar gula darah cenderung meningkat pada saat berbuka

ü  jika Anda diberi resep obat antidiabetik seperti metformin dua kali sehari, disarankan agar Anda meminumnya pada buka puasa dan malam sebelum tidur. Untuk menghindari hipoglikemia saat puasa siang hari, hindari mengonsumsi obat antidiabetes saat sahur.

4.     Obat penurun kolesterol

Obat penurun kolesterol (simvastatin, atorvastatin, atau rosuvastatin) lebih efektif dan sebaiknya diminum antara jam 7 malam dan 9 malam atau sebelum tidur.

5.     Penggunaan Obat Insulin

ü  Saat Puasa Saat berbuka puasa, dosis dikurangi 15-30 % bila menggunakan insulin kerja panjang satu kali sehari. Contoh: Lantus, Levemir

ü  Saat berbuka, gunakan insulin short-acting dua kali sehari dan kurangi dosisnya 25-50% dari dosis biasa saat sahur. Misalnya: NovoRapid, Apidra

ü  Insulin kombinasi digunakan dua kali sehari setelah berbuka puasa dosis normal dan saat sahur dosis dikurangi 25-50%.

6.     Obat Asma

ü  waktu yang tepat untuk meminum obat anti asma adalah antara jam 3 sampai jam 4 sore. Sebab, kemampuan tubuh memproduksi steroid berkurang sehingga bisa memicu serangan asma di malam hari

ü  Jadi jika steroid dihirup pada sore hari, diharapkan dapat mencegah serangan asma di malam hari. Obat hirup dapat digunakan oleh orang yang berpuasa dan tidak membatalkan puasa.

Pustaka

1)      https://www.qu.edu.qa/health-clinic/your-health/healthy ramadan/medications-in-ramadan 

2)      https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4214028/ 

3)     Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. (11 Juni 2016). Citing Internet Sources URL https://cpd.farmasetika.com/forums/topic/penggunaan-obat-saat-puasa-menurut-farmakolog-prof-zullies-ikawati/. [ diakses pada tanggal 12 Maret 2024 Pukul 22.00

4)     PERKENI. (2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2021. PB. PERKENI.

 Penulis : apt. Dewi Rahmawati, M.Farm-Klin

Laboratorium Farmasi Komunitas

Loading image
Loading image Loading image