Cara Meminum Obat Saat Berpuasa di Bulan Ramadan
Ramadan adalah bulan suci di mana umat Islam wajib berpuasa. Kesehatan
yang baik selama berpuasa merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Umat
Islam yang menderita suatu penyakit dan rutin berobat pasti akan mengalami
perubahan atau penyesuaian waktu minum obatnya, asalkan penyakitnya terkontrol
dengan baik dan bisa berpuasa.
Selanjutnya, Anda perlu mengetahui obat yang
tidak membatalkan puasa,
penggunaan obat saat
puasa, dan menguasai
cara minum obat
yang benar saat
puasa.
Obat yang tidak membatalkan puasa yaitu : dalam bentuk yang tidak diminum
melalui mulut (Oral) dan masuk saluran cerna
1. Obat yang di absorpsi melalui kulit ( Salep,
Krim, Plester)
2. Obat yang diselipkan dibawah lidah (seperti
isosorbide dan nitrogliserin)
3. Obat-obat yang disuntikan baik melalui kulit,
otot,sendi, dan vena, kecuali pemberian makanan melalui intravena
4. Obat Tetes mata atau telinga
5. Obat kumur, sejauh tidak tertelan
6. Obat asma berbentuk inhaler
7. Pemberian gas oksigen dan anastesi
8. Obat yang digunakan melalui rektal, seperti
suppositoria
Selama
bulan Ramadhan, kebiasaan makan dan minum berubah dan waktu luang minum obat
berubah dari 24 jam menjadi hanya 10 setengah jam.
Bagaimana
saya harus meminum obat untuk mengoptimalkan efektivitas pengobatan?
Penggunaan
obat sebelum dan sesudah makan di saat bulan Puasa
1. Sebelum Makan
Jika obat harus diminum sebelum makan, berarti sekitar 30 menit sebelum makan
sahur atau makan malam/makan besar.
2. Sesudah Makan
Setelah makan artinya, kondisi lambung berisi makanan, kira-kira 5 –10 menit
setelah makan besar.
3. Jika ada obat yang harus diminum tengah malam
sesudah makan
Sebelum meminum obat perut dapat diisi dahulu dengan biskuit sebelum minum
obat. Perubahan jadwal waktu minum obat saat puasa dan dosis obat mungkin dapat
mempengaruhi efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah
jadwal minum obat, Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda
Penggunaan obat pada saat puasa yang diminum
1-2 kali sehari
ü 1 X 1 : Obat yang diminum satu kali
sehari tidak ada perbedaan ketika
digunakan saat puasa, dapat digunakan saat malam hari atau lagi hari saat
sahur
ü 2 X 1 : Obat yang digunakan dua kali
sehari, disarankan untuk diminum pada saat sahur dan saat berbuka
ü Jika ternyata obat perlu diminum 3 atau bahkan
4 kali sehari ,
a) Pada hari biasa artinya obat diminum tiap 8
jam atau 6 jam (Misal antibiotik). Hal ini tidak memungkinkan pada saat
berpuasa.
Solusinya : obat di ganti sediaan yang melepaskan perlahan lahan atau diganti
obat jenis lain yang memiliki khasiat sama namun bekerja panjang.
b) Jika tidak bisa diganti, maka penggunaannya
adalah dari waktu buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang
waktu yang sama.
Informasi
beberapa obat:
1.
Obat
antihipertensi
Saat ini banyak obat antihipertensi yang
diformulasikan untuk penggunaan sekali sehari. Jika dokter telah meresepkan
obat antihipertensi tersebut, Anda disarankan untuk meminumnya saat sahur agar
tekanan darah Anda dapat terkontrol saat beraktivitas di siang hari.
2.
Obat Anti
Maag
ü Jika dokter meresepkan obat yang hanya
digunakan sekali sehari (misalnya Golongan obat PPI seperti omeprazole,sebaiknya
diminum pada malam hari sebelum tidur.
ü Obat maag, seperti ranitidine, yang biasanya
diberikan dua kali sehari, sebaiknya dipilih pada malam hari sebelum tidur dan
saat sahur. Hal ini karena asam lambung mencapai puncaknya pada dini hari. Oleh
karena itu, sebaiknya diminum pada malam hari untuk mencegah peningkatan asam
lambung yang berlebihan.
3.
Obat
Antidiabetes
ü Obat antidiabetes yang hanya boleh diminum
satu kali sehari, seperti glimepiride, glibenclamide, dan glipizide, sebaiknya
digunakan pada berbuka puasa untuk mengontrol kadar gula darah. karena kadar
gula darah cenderung meningkat pada saat berbuka
ü jika Anda diberi resep obat antidiabetik
seperti metformin dua kali sehari, disarankan agar Anda meminumnya pada buka
puasa dan malam sebelum tidur. Untuk menghindari hipoglikemia saat puasa siang
hari, hindari mengonsumsi obat antidiabetes saat sahur.
4.
Obat penurun kolesterol
Obat penurun
kolesterol (simvastatin, atorvastatin, atau rosuvastatin)
lebih efektif dan
sebaiknya diminum antara
jam 7 malam dan 9 malam atau sebelum tidur.
5.
Penggunaan
Obat Insulin
ü Saat Puasa Saat berbuka puasa, dosis dikurangi
15-30 % bila menggunakan insulin kerja panjang satu kali sehari. Contoh:
Lantus, Levemir
ü Saat berbuka, gunakan insulin short-acting dua
kali sehari dan kurangi dosisnya 25-50% dari dosis biasa saat sahur. Misalnya:
NovoRapid, Apidra
ü Insulin kombinasi digunakan dua kali sehari
setelah berbuka puasa dosis normal dan saat sahur dosis dikurangi 25-50%.
6.
Obat Asma
ü waktu yang tepat untuk meminum obat anti asma
adalah antara jam 3 sampai jam 4 sore. Sebab, kemampuan tubuh memproduksi
steroid berkurang sehingga bisa memicu serangan asma di malam hari
ü Jadi jika steroid dihirup pada sore hari,
diharapkan dapat mencegah serangan asma di malam hari. Obat hirup dapat
digunakan oleh orang yang berpuasa dan tidak membatalkan puasa.
Pustaka
1) https://www.qu.edu.qa/health-clinic/your-health/healthy
ramadan/medications-in-ramadan
2) https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4214028/
3)
Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. (11 Juni 2016). Citing
Internet Sources URL https://cpd.farmasetika.com/forums/topic/penggunaan-obat-saat-puasa-menurut-farmakolog-prof-zullies-ikawati/. [ diakses pada tanggal 12 Maret
2024 Pukul 22.00 ]
4) PERKENI.
(2021). Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia
2021. PB. PERKENI.
Penulis
: apt. Dewi Rahmawati, M.Farm-Klin
Laboratorium Farmasi Komunitas
Copyright 2023 |Universitas Mulawarman